Nggak ada sih sebenarnya yang namanya pedoman itu. Hidup itu kan pilihan. Mau senang atau susah, kita sendiri yang pilih dan nggak tergantung dengan variabel lain seperti harta, jabatan, pasangan, dll. Kalau keadaannya susah gimana? Ya dibuat senang. Positive thinking aja.
Kemarin bertemu dengan seseorang yang sangat sopan dan ramah tapi juga sedang sangat tertekan. Hidup susah. Penghasilan pas-pasan. Kebutuhan menggunung. Pusing kepala. Keluhnya. Ia juga menceritakan beberapa orang lain yang juga mengeluh tentang hidup yang semakin susah di Jakarta.
Ia diam. Seperti menunggu saya gantian berbicara, mengeluarkan keluhan yang sama. Tapi saya tidak berbicara apa-apa. Kecuali beberapa kata-kata motivasi dan tips trick seputar peluang usaha mobile salon yang mungkin bisa dijalankan istrinya untuk menambah penghasilan. Tak lupa menitipkan buku saya, siapa tahu anaknya yang paling besar (SMA kelas 3) atau bahkan ia sendiri, bisa mulai berjualan online.
Mungkin saja, ia telah sekian lama terperangkap dalam pikirannya. Pikiran akan hidup itu susah, dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk melawannya. Harus tetap di tempat, lengket dalam rutinitas yang katanya paling aman.
Soal mengeluh, saya benar-benar nggak punya alasan untuk mengeluh.
Jakarta Macet? Ya tinggal tidur. Kudu nyetir! Ya enjoy aja denger radio.
Duit kurang? Ya cari lagi. Bisanya nulis, ya nulis. Bisanya dagang, ya dagang. Bisanya bikin web, ya bikin web.
Muka gosong? Ya paling nggak itu bukti kalo baru pulang dari liburan.
Badan Gendut? Ya tinggal pilih baju yang menguruskan.
Bisnis stagnan? Ya cari terobosan baru.
Client Bawel? Ya nyengir.
Karyawan gajian? Ya bayar.
Belum punya Rumah? Ya nabung or ngontrak dulu.
Belum kawin? Ya minta kawin.
See… dengan positive thinking, sama sekali tidak ada alasan untuk mengeluh.
Latihan yuk! Besok, canangkan sebagai Hari Bebas Keluh. Ditunggu cerita serunya! 🙂
Leave a Reply