Saya bukan pakar asmara, tapi hubungan saya yang hari ini menginjak usia 6 tahun telah menuai banyak pertanyaan seragam. Gimana sih caranya bisa awet?
Well, first of all, saya dan unwinged tidak ingin awet berpacaran, pengennya awet dalam pernikahan. But since jalannya sudah seperti ini, I will share some tips yang berlaku untuk semua yang sedang dalam Relationship.
- Harus E-smart. Emotion Smart.
Karakter dan sifat setiap orang berbeda, maka dari itu, kenalilah karakter kita dahulu sebelum belajar memahami karakter pasangan.
Sangat penting untuk mengetahui dan mengerti bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh pasangan itu bukan disengaja, tapi karena sudah menjadi bagian dari karakternya. Dan tidak kalah pentingnya mengenali karakter kita sendiri untuk menentukan respon apa yang paling tepat untuk menghadapinya.
Contoh: Dia lupa (lagi!) membeli martabak yang kita pesan. Reaksi normal adalah marah besar. Reaksi E-smart adalah dengan melihat dari sudut pandang karakternya yang seorang pelupa dan sibuk, kemudian berkata, “Duh… maaf tadi aku lupa mengingatkan kamu! Besok pasti aku nggak lupa lagi. Mungkin perlu aku catat di to-do list dan alarm hape biar ingat ya!” - Tertawa
Tawa itu penting dalam sebuah relationship. Rasa humor harus selalu dijaga. Lakukan hal-hal yang menyenangkan dan dapat menimbulkan tawa lepas, seperti nonton film komedi, main game bareng di Timezone :D, dan saling bercanda. Kelihatannya mudah, tapi hidup yang keras di Jakarta dengan kemacetan, kesibukan dan tingkat stres yang tinggi bisa membuat rasa humor menghilang seketika. Jadi, jangan lupa tertawa! - Saling Menghargai
Semua orang suka pujian, dan suka jika mendapat penghargaan. Maka hargailah pasangan. Biasanya jika sudah lama dalam relationship, maka mulut mulai pelit mengeluarkan pujian, karena semua terlihat ‘dah biasa’. Ceweknya dandan, dah biasa. Cowoknya bawa bunga, sudah biasa. Dan akhirnya masing-masing pihak, merasa nggak dihargai dan mencari penghargaan itu ‘di luar’. Pusing deh kalo udah gitu. 😀 - Perhatian
Sudah saatnya untuk lebih perhatian. Cukup dengan showing that we care. Bisa dengan memberi kabar setiap kali beraktivitas atau ada update tentang suatu hal. Memberikan sesuatu yang dia butuhkan tanpa diminta. Membalas telepon atau SMS-nya yang biasanya kita cuekin dengan alasan, “Alaaaah… nanti juga ketemu.” 😀 - Mendengar
Sudah jelas tujuan kita membina relationship adalah untuk bisa sharing dalam segala hal dengan seseorang. Dan jika kita mampu dan bersedia menjadi pendengar yang baik, maka segalanya akan baik-baik saja. Pendengar yang baik ciri-cirinya adalah pay 100% attention pada pencerita, memberi respon yang tepat pada cerita, dan jika diminta akan mencoba memberikan solusi kepada pencerita. - Affection
Panggilan sayang, puisi cinta, kata mesra, kejutan-kejutan, itu semua perlu. Sounds cheesy, tapi perlu. Nggak perlu diumbar, tapi perlu. Kenapa perlu? Pokoknya perlu! 😀
Sekian dulu dari saya. Mungkin ada yang mau menambahkan?
Leave a Reply