Pertama kali gue baca resensi ‘The girls of Riyadh’ itu disebuah majalah wanita. Karena buku ini katanya berisi kisah a la sex and the city versi Arab, maka buku ini pun dilarang beredar di Arab Saudi. Jadi tambah penasaran aja gue. Years later, tepatnya Desember kemarin, buku versi Indonesianya dirilis. Wah, tentu saja langsung gue grab dan habis dalam sekali telen.
Penulis buku ini ceritanya telah memberanikan diri untuk menulis kisah-kisah hidup sahabatnya, para gadis Riyadh, yang rata-rata agak tragis. Setiap minggu, kisah sahabat-sahabatnya (Qamrah, Sadim, Michelle dan Lumies) diposting di milis dan telah menuai kehebohan nasional karena cara bertuturnya yang blak-blakan.
Kisah-kisahnya ‘klasik’ dan bakal ada di belahan dunia manapun. Tentang percintaan, seks bebas, pengkhianatan, orang tua yang ikut campur, pelanggaran norma, dan semua yang ‘sudah biasa’ muncul di topik-topik cerita barat. Kenapa yang ini heboh? Karena semua terjadi di Arab Saudi. Negara dengan hukum Islam yang dijalankan dengan ketat.
It’s very interesting how Rajaa (penulisnya), menggambarkan tentang versi laki-laki (dan wanita) Arab yang taat, setengah taat dan tidak taat agama, lengkap dengan ciri-ciri masing-masing. Kok sama aja kayak di Jakarta hehe.
Baca buku ini tanpa menghakimi atau mengerutkan kening. That way, we’ll eventually feel related to Rajaa stories.
Berikut cover ‘Girls of Riyadh’ or ‘Bnat al Riyadh’ dalam versi Amerika dan Arab.
Versi Indonesianya bisa dibeli dengan diskon 15% di kutukutubuku.com
Leave a Reply